Jurnal dengan tema
: Menganalisis Pasar Bisnis
Judul : Pengembangan Stayling Eksterior
Suzuki Grand Vitara
Untuk Pasar Indonesia di Tahun Kedepannya.
Nama :
Dewi Indah Lestari
Abstrak
Suzuki
dengan sejarah yang panjang diindonesia dituntut untuk terus melakukan,
inovasi, urban SUV Suzuki grand vitara telah menginjak genersi ketiga harus
melakukan pembaruan dari sisi stayling maupun teknis untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan saat ini mengngiat umur siklus desainnya telah menginjak tahun
ketujuh. Studi proporsi dan analisa bentuk menjadi analisa utama karena tipe
mobil dapat dibedakan dari bentuk ukuran dan proporsi agar dapat bersaing
dengan kebutuhan stayling saat ini tentunya juga bisa mengetahui trend desain
yang ada dan senang berkembang. Arah pengembangan stayling akan mengikuti trend
mainstream ataukah yang melawan trand desain, bergantung kepada kebutuhan
marketing dan sejarah dari eksisting. Wawancara dengan para stakeholder menjadi
penting untuk mengatahui arah pengembangan desain selanjutnya.
PENDAHULUAN
I
Mobil
saat ini telah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat Indonesia. Dimulai dari konsep mangangkut orang dari satu titik
ketitik lain, mengangkut barang dari satu tempat ketempat lain, sampai dengan
mobil yang bisa memenuhi self estem atau gengsi si pemakai. Mobil yang awalnya
dengan fungsi utama semata hanya sebagai alat transportasi orang dan barang
kini selain dengan fungsi utama seperti diatas mobil, mobil menjadi sebuah alat
untuk mencitrakan diri, sarana untuk aktualisasi diri serta memenuhi self
esteem individu. Oleh karenanya bentuk dan stayling eksterior memberikan
pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
Dengan
keadaan Indonesia sebagai pasar industry otomotif yang menjanjikan,
mengakibatkan pasar mobil nasional mulai diserbu berbagai produsen kendaraan
yang mana akan memberikan banyak pilihan bagi para konsumen dalam membeli
mobil. Pasar yang semakin ramai dengan banyaknya produsen akan membuat
persaingan antar produsen semakin ketat, hal ini akan mendorong tiap-tiap
produsen untuk terus melakukan inovasi agar tidak kehilangan konsumen.
Penjualan
Suzuki grand vitara tidak bisa dikatakan kurang laku meskipun secara angka
berada dibawah Honda CR-V yang secara tidak langsung menjadi kompetitornya. Hal
ini dikarenakan meskipun berada disegmen mobil yang sama namun Suzuki grand
vitara menyasar tipe konsumen yang berbeda dengan kompetitornya. Namun karena
berada disegmen mobil yang sama dengan Honda CR-V tentunya harus membuat pihak
pabrikan berpikir tentang potensi konsumen yang bisa “dicuri” dari dan oleh
kompetitornya karena berada dalam koridor bisnis tentu lebih baik mencuri
konsumen competitor dari pada kehilangan konsumen dan untuk itu ada dua hal
yang bisa dilakukan oleh pihak pabrikan.
1.
Secara langsung bersaing dengan competitor dengan
mengikuti manstream yaitu dengan menggunakan penggerak 2 roda agar konsumsi
bahan bakar irit, menanggalkan ban cadangan dibelakang pintu agar lebih
terlihat seperti SUV perkotaan pada umumnya, dan tentunya mengubah karakter
stayling.
2.
Tetap bersaing tidak langsung dengan mengincar
segmen khusus.
Untuk
strategi marketing penjualan Suzuki grand vitara, maka dipilih pilihan kedua,
yaitu bersaing secara tidak langsung dengan mencari segmen pasar khusus.
Landasan
utama dalam perancangan ini yaitu eksterior dan interior yang perlu diberi
sentuhan baru guna menarik minat konsumen Indonesia. Rumusan permasalah yang
akan diselesaikan dalam perancangan kali ini adalah :
1.
Bagaimana mendapatkan proporsi desain yang sesuai
tema ?
2.
Bagaimana menentukan fitur desain yang sesuai tema
?
3.
Bagaimana pendekatan desain stayling untuk
mendapatkan karakter yang unik, bagus dan dapat diterima konsumen ?
Batasan stayling dan desain
a.
Batasan stayling dan desain eksterior yang
meliputi
·
Proporsi keseluruhan
·
Komposisi komponen
·
Bentuk dan detail aksesoris
·
Pasar minor
b.
Stayling dan desain interior yang meliputi
·
Tempat duduk baris
·
Tempat duduk baris depan
·
Dashboard
·
Panel dinding
Batasan teknis
Setelah
membahas batasan dalam segi stayling dan desain, selanjutnya memaparkan apa
saja yang menjadi batasan teknis dalam dalam perancangan ini. Untuk selanjutnya
kemungkinan untuk melenceng sedikit dari batasan diperbolehkan tetapi tetap
masih dalam koridor teknis yang memungkinkan. Berikut ini adalah batasan dari
segi teknis :
a.
Kapasitas angkut penumpang 5 orang. Selain itu
baris belakang bisa digunakan untuk space tambahan untuk barang bawaan yang
tidak cukup ditaruh dibagasi belakang
b.
Konfigurasi bangku, baik bangku baris depan maupun
belakang tetap memakai konfigurasi yang sama dengan eksisting
c.
Desain eksterior terkait detail dan bentuk masih
memungkinkan untuk dikerjakan oleh produsen
d.
Menggunakan komponen otomotif yang sudah ada dan
telah diproduksi sesuai dengan spesifikasi teknis dan teknologi yang telah dikuasai oleh
produsen antara lain ;
·
Body shell
·
Seating
·
Kaca
·
Dashboard
e.
Target pemasaran produk
·
Target market
·
Target pengguna
·
Gender
·
Social ekonomi
·
Teori regulasi kendaraan bermotor
·
Bosch automotive handbook
Tujuan
perancangan ini adalah mendesain eksterior mobil Suzuki grand vitara dengan
kesan maskulin yang sesuai dengan keinginan konsumen pada stayling mobil Suzuki
grand vitaratanpa meninggalkan kesan yang sudah ada dan sesuai dengan trend
yang berlaku.
METODE
PENELITIAN II
Menganalisan sesuai dengan metode
penelitian sebagai berikut :
1.
Studi dan analisa pasar
Bertujuan
untuk menganalisa segmentasi, targeting dan posisi grand vitara dipasar
otomotif nasional tujuannya untuk mendapatkan kebutuhan pada segmen yang dituju
dan penyesuaian desain dengan produk competitor agar bisa bersaing
2.
Studi dan analisa aktifitas
Bertujuan
untuk menganalisa aktifitas yang terjadi didalam mobil guna mendapatkan solusi
atas kebutuhan akan aktifitas dalam mobil grand vitara
3.
Studi dan analisa kebutuhan
Bertujuan
untuk mem-breakdown kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan ini
sesuai dengan survey kosioner yang dibagi kepada masyarakat. Nanti akan didapat
kebutuhan sesuai tingkat kepentingannya. Yang mendapat prioritas kepentingan
tertinggi, itulah yang menjadi focus perancangan kali ini.
4.
Studi dan analisa trend
Bertujuan
untuk memetakan trend yang berlaku didunia fashion, produk maupun trend
otomotif itu sendiri. Karena perancangan mobil berkatkan erat dengan gaya hidup
fashion maupun produk. Hasilnya berupa pattern trend yang kan menjadi patokan
dalam perancangan kali ini.
5.
Studi dan analisa proporsi bentuk
Bertujuan
untuk mendapatkan branding yang sesuai gunanya untuk mengetahui imej produsen
dimata masyarakat
6.
Studi dan analisa komposisi fitur desain
Bertujuan
untuk menganalisa warna-warna yang akan diaplikasikan serta dampak yang akan
timbul bila diterapkan pada perencangan ini
7.
Studi dan analisa struktur
Membahas
mengenai pengaruh sebuah bentuk terhadap struktur karoseri mobil karena erat
kaitannya dengan safety penumpang
8.
Studi dan analisa bentuk fitur desain eksterior
Membahas
mengenai bentuk fitur desain eksterior dan kaitannya dengan ekspresi mobil yang
ingin ditampilkan
9.
Studi dan analisa warna
Membahas
trend warna dan pengaruh penggunaan warna terhadap ekspresi mobil yang ingin
ditampilkan
10.
Criteria desain
Tahapan
akhir dari proses analisa riset yaitu mendapatkan criteria desain yang
merupakan hasil dari kesimpulan-kesimpulan dari analisa awal.
PEMBAHASAN
III
1.
ANALISA PASAR
Bagi
suatu perusahaan analisa pasar merupakan suatu keharusan jika ingin
terus bertahan ditengah pertarungan bisnis yang semakin sengit, karena tanpa
analisa pasar yang tepat maka tidak akan ditemukan strategi jitu dalam mencari
peluang pasar(market opportunity). Menurut Philip Kotler salah satu pakar
marketing kelas dunia, analisa pasar adalah menggabungkan proses penciptaan dan
penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk: Segmentasi, targeting dan
positioning. Cukup banyak pembahasan mengenai analisa pasar berdasarkan ruang
lingkup, jenis produk, manfaat produk, permintaan produk, penawaran produk dll.
Namun kita akan lebih memfokuskan pembahasan analisa pasar dalam salah satu
bentuknya yaitu harga dan sasaran pengguna.
Untuk
menguasai premi harga dalam pasar perusahaan harus menciptakan proposi nilai
pelanggan yang menarik. Langkah pertama adalah melakukan riset pelanggan.
Berikut ini sejumlah metode riset yang produktif :
1.
Penilaian enjiring internal
2.
Penilaian nilai dalam penggunaan dilapangan
3.
Penentuan nilai kelompok focus
4.
Pertanyaan survey langsung
5.
Analisis gabungan
6.
Tolak ukur
7.
Pendekatan komposisional
8.
Peringkat penting
Dari
segi pasar, grand vitara ini masuk kedalam kelas pasar SUV mid segmen, dengan
rentang harga diatas 300 juta rupiah. Pengembangan dari sasaran awal grand
vitara ini adalah mereka yang berusia 24 sampai 38 tahun. Berdasarkan
perkembangan kondisi social kemasyarakatan Indonesia dalam 5 – 10 tahun
mendatang. Golongan menengah atas adalah golongan yang potensial untuk sasaran
bagi pemasaran produk kendaraan pribadi
dip perkotaan dengan penghasil 4-6 juta rupiah perbulannya.
2.
ANALISA TREND
Desain
era 2000 memiliki bentukan desain yang masih merupakan pengembangan dari desain
era-90, new classic serta edge body (garis-garis tegas yang biasa tergambar
dalam desain dari ford, Hyundai, BMW dan marcedes benz, selain itu juga retro.
Mendekati era 2020 diprediksi desain akan beraliran organic serta pengembangan
dari edge body serta new classic.
Perkembangan
mobil tahun 2000 sampai dengan sekarang mengalami perkembangan luar biasa
banyak hal yang menjadi inspirasi dalam mendesain. Satu budaya disuatu tempat
dapat diambil nilai filosofinya dan diterapkan secara global.
3.
STUDI PROPORSI
Dengan
menggunakan metode golden section dapat dilakukan pendekatan untuk
menyelesaikan masalah proporsi dalam merancang kendaraan agar dicapai proporsi
yang sesuai dan dapat memberikan nilai estetik pada kendaraan. Untuk
menyelesaikan perbandingan panjang dan tinggi kendaraan dan metode golden
section dapat digunakan untuk mendapatkan proporsi yang sesuai.
Untuk
jenis compact SUV, panjang total kendaraan adalah kira-kira 6 kali diameter
roda. Idealnya 6 kali diameter mobil, bisa kurang ataupun lebih namun tidak
akan berselisih jauh tetapi jika lebih dari 6,5 kali diameter roda maka
proporsinya nisa terlihat terlalu panjang.
4.
ANALISA ERGONOMIC
Analisa ergonomi digunakan
untuk menjadi panduan operasional kendaraan, seperti akses keluar dan masuk
penumpang, akses keluar masuk barang, posisi duduk penumpang dan pengumudi,
ataupu standar posisi duduk kerja menyetir.
a.
Antropometri terhadap pengguna
pada perancangan ini berguna untuk melihat dimensi benda dibandingkan dengan
user atau manusia pengguna itu sendiri. Antropometri
dasar disesuaikan dengan dengan ukuran tubuh masyarakat Indonesia dimana
sebagian besar user nya adalah pria dan wanita dewasa.
b.
Antropometri pengemudi, Pengemudi dalam sebuah perancangan
kendaraan mendapat perhatian lebih, karena pengemudi ialah user yang paling
sering bersentuhan dengan segala yang ada di kendaraan tersebut. Kenyamanan
adalah point penting yang harus diperhatikan. Unsur - unsur kenyamanan
tersebutb ditopang pada beberapa dudukan serta ukurannya, seperti berikut:
1.
Sudut kemiringan adalah 16
drajat
2.
Posisi lengan saat memegang
setir kemudi membentuk sudut 60 drajat dari titik pusat lengan atas
3.
Posisi kaki membentuk sudut
110-120 drajat (A) dari garis horizontal
4.
Sudut kemiringan kaki pada
pedal tanpa gas adalah 62 drajat sedangkan kaki pada pedal gas penuh 52 drajat.
c.
Analisa ergonomi visual, selain
ergonomi anthropometri juga ada ergonomi yang menyangkut visual dan warna. Warna-warna
yang mecolok bisa memberi rasa tidak nyaman pada mata namun dengan penggunaan
yang tepat warna yang mencolok juga dapat memberikan keuntungan tertentu.
Misalnya pada angka-angka speedometer, tachometer dan penunjuk keterangan lain pada
mobil biasanya menggunakan warna terang di dengan background gelap, tujuannya
tentu saja agar lebih mudah di baca.
Namun jika warna-warna mencolok digunakan secara domianan
pada interior maka akan memberik kesan atau nuansa yang panas pada kabin mobil,
biasanya warnawarna yang memberi nuansa
panas ini banyak digunakan pada beberapa mobil sport. Sedangkan mobil-mobil lux
lainnya sering menggunakan warna-warna hangat untuk member nuansa yang lebih nyaman
pada penggunanya. Berikut adalah dampak penggunaan warna terhadap nuansa yang
akan ditimbulkan
Psikologi warna
Kesimpulan : Untuk mobil SUV penggunaan
warna yang paling aman adalah warna-warna hangat yang cenderung gelap, seperti
hitam, coklat. Warna krem sekalipun memberi kesan hangat namun warna krem yang terang
sebaiknya dihindari karena memberikan kesan yang terlalu lunak, terlalu
mencolok, dan seolah memberi kesan manja. Sehingga lebih cocok digunakan jika
ingin menampilkan kesan yang nyaman dan memanjakan penumpangnya.
KESIMPULAN
IV
Beberapa poin - poin yang bisa dirangkum menjadi sebuah kesimpulan
dalam perancangan ini antara lain :
1.
Konsumen mempunyai beragam tingkat loyalitas
terhadap merek, took dan perusahaan tertentu. Oliver mendefenisikan loyalitas
sebagai komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung
kembali produk atau jasa yang disukai dimasa depan meski pengaruh situasi dan
usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Proposisi nilai
terdiri dari seluruh kelompok manfaat yang dijanjikan perusahaan untuk
dihantarkan. Kebutuhan akan desain mobil
yang stylish dan mengikuti trend yang berlaku dimasyarakat adalah mutlak jika
ingin dilihat oleh calon konsumen. Dengan desain yang sudah diperbaiki dan
memenuhi kaidah desain mobil pada umumnya serta background harga yang bersaing tetapi
dengan desain tidak kalah dengan competitor.
2.
Kepuasan pembeli merupakan kinerja yang
dipersepsikan produk dan ekspektasi pembeli. Dengan mengenali bahwa kepuasan
yang tinggi menimbulkan loyalitas pelanggan yang tinggi, kini pelanggan banyak
membidik TCS kepuasan total pelanggan.
Untuk perusahaan semacam itu kepuasan pelanggan menjadi tujuan sekaligus sarana
pemasaran.
3.
Desain eksterior sudah bisa
dikatakan menjawab apa yang menjadi rumusan masalah didepan. Yang pertama yaitu
bagaimana mendesain New Suzuki Grand Vitara dengan proporsi yang lebih menarik namun
tetap membawa karakter dari generasi terdahulu yang sesuai dengan pasar
Indonesia serta memenuhi aspek desain dan styling yang sesuai dengan selera
pasar Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] Kotler, Philip ( 2008 ) Manajemen Pemasaran, Buku 1 dan 2, ERLANGGA,
Jakarta.
[2] Aditya Parathama
(2004) Tugas Akhir Desain Produk ITS, Surabaya
[3] Nurmianto, Eko ( 2004
) Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna
Widya, Surabaya.
[4] Panero, Julius. &
Martin Zelnik ( 2003 ) Dimensi Manusia Ruang dan Interior,
Erlangga, Jakarta.
Pesan isi blognya sangat baik mbak
BalasHapustapi aku kewalahan membacanya. soalnya antara tulisan dan latar mirip banget warnanya.
kalo pengunjung blog.y disayag, mohon latarnya putih adja. hehehe, gak bermaksud menggurui tapi sayang lho kalo pesan-peran kamu yang super baik ini membuat orang kesulitan untuk membacanya.
sekali lagi maaf yah mbak yang baik hati.