Minggu, 06 Januari 2013

JURNAL PEMASARAN



Jurnal dengan tema         : Menganalisis Pasar Bisnis
Judul                               : Pengembangan Stayling Eksterior Suzuki Grand Vitara
  Untuk Pasar Indonesia di Tahun Kedepannya.
Nama                              : Dewi Indah Lestari

Abstrak
Suzuki dengan sejarah yang panjang diindonesia dituntut untuk terus melakukan, inovasi, urban SUV Suzuki grand vitara telah menginjak genersi ketiga harus melakukan pembaruan dari sisi stayling maupun teknis untuk menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini mengngiat umur siklus desainnya telah menginjak tahun ketujuh. Studi proporsi dan analisa bentuk menjadi analisa utama karena tipe mobil dapat dibedakan dari bentuk ukuran dan proporsi agar dapat bersaing dengan kebutuhan stayling saat ini tentunya juga bisa mengetahui trend desain yang ada dan senang berkembang. Arah pengembangan stayling akan mengikuti trend mainstream ataukah yang melawan trand desain, bergantung kepada kebutuhan marketing dan sejarah dari eksisting. Wawancara dengan para stakeholder menjadi penting untuk mengatahui arah pengembangan desain selanjutnya.









PENDAHULUAN I
Mobil saat ini telah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dimulai dari konsep mangangkut orang dari satu titik ketitik lain, mengangkut barang dari satu tempat ketempat lain, sampai dengan mobil yang bisa memenuhi self estem atau gengsi si pemakai. Mobil yang awalnya dengan fungsi utama semata hanya sebagai alat transportasi orang dan barang kini selain dengan fungsi utama seperti diatas mobil, mobil menjadi sebuah alat untuk mencitrakan diri, sarana untuk aktualisasi diri serta memenuhi self esteem individu. Oleh karenanya bentuk dan stayling eksterior memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
Dengan keadaan Indonesia sebagai pasar industry otomotif yang menjanjikan, mengakibatkan pasar mobil nasional mulai diserbu berbagai produsen kendaraan yang mana akan memberikan banyak pilihan bagi para konsumen dalam membeli mobil. Pasar yang semakin ramai dengan banyaknya produsen akan membuat persaingan antar produsen semakin ketat, hal ini akan mendorong tiap-tiap produsen untuk terus melakukan inovasi agar tidak kehilangan konsumen.
Penjualan Suzuki grand vitara tidak bisa dikatakan kurang laku meskipun secara angka berada dibawah Honda CR-V yang secara tidak langsung menjadi kompetitornya. Hal ini dikarenakan meskipun berada disegmen mobil yang sama namun Suzuki grand vitara menyasar tipe konsumen yang berbeda dengan kompetitornya. Namun karena berada disegmen mobil yang sama dengan Honda CR-V tentunya harus membuat pihak pabrikan berpikir tentang potensi konsumen yang bisa “dicuri” dari dan oleh kompetitornya karena berada dalam koridor bisnis tentu lebih baik mencuri konsumen competitor dari pada kehilangan konsumen dan untuk itu ada dua hal yang bisa dilakukan oleh pihak pabrikan.
1.             Secara langsung bersaing dengan competitor dengan mengikuti manstream yaitu dengan menggunakan penggerak 2 roda agar konsumsi bahan bakar irit, menanggalkan ban cadangan dibelakang pintu agar lebih terlihat seperti SUV perkotaan pada umumnya, dan tentunya mengubah karakter stayling.
2.            Tetap bersaing tidak langsung dengan mengincar segmen khusus.
Untuk strategi marketing penjualan Suzuki grand vitara, maka dipilih pilihan kedua, yaitu bersaing secara tidak langsung dengan mencari segmen pasar khusus.
Landasan utama dalam perancangan ini yaitu eksterior dan interior yang perlu diberi sentuhan baru guna menarik minat konsumen Indonesia. Rumusan permasalah yang akan diselesaikan dalam perancangan kali ini adalah :
1.             Bagaimana mendapatkan proporsi desain yang sesuai tema ?
2.            Bagaimana menentukan fitur desain yang sesuai tema ?
3.            Bagaimana pendekatan desain stayling untuk mendapatkan karakter yang unik, bagus dan dapat diterima konsumen ?
Batasan stayling dan desain
a.            Batasan stayling dan desain eksterior yang meliputi
·         Proporsi keseluruhan
·         Komposisi komponen
·         Bentuk dan detail aksesoris
·         Pasar minor
b.            Stayling dan desain interior yang meliputi
·         Tempat duduk baris
·         Tempat duduk baris depan
·         Dashboard
·         Panel dinding
Batasan teknis
Setelah membahas batasan dalam segi stayling dan desain, selanjutnya memaparkan apa saja yang menjadi batasan teknis dalam dalam perancangan ini. Untuk selanjutnya kemungkinan untuk melenceng sedikit dari batasan diperbolehkan tetapi tetap masih dalam koridor teknis yang memungkinkan. Berikut ini adalah batasan dari segi teknis :
a.            Kapasitas angkut penumpang 5 orang. Selain itu baris belakang bisa digunakan untuk space tambahan untuk barang bawaan yang tidak cukup ditaruh dibagasi belakang
b.            Konfigurasi bangku, baik bangku baris depan maupun belakang tetap memakai konfigurasi yang sama dengan eksisting
c.            Desain eksterior terkait detail dan bentuk masih memungkinkan untuk dikerjakan oleh produsen
d.            Menggunakan komponen otomotif yang sudah ada dan telah diproduksi sesuai dengan spesifikasi  teknis dan teknologi yang telah dikuasai oleh produsen antara lain ;
·         Body shell
·         Seating
·         Kaca
·         Dashboard
e.            Target pemasaran produk
·         Target market
·         Target pengguna
·         Gender
·         Social ekonomi
·         Teori regulasi kendaraan bermotor
·         Bosch automotive handbook
Tujuan perancangan ini adalah mendesain eksterior mobil Suzuki grand vitara dengan kesan maskulin yang sesuai dengan keinginan konsumen pada stayling mobil Suzuki grand vitaratanpa meninggalkan kesan yang sudah ada dan sesuai dengan trend yang berlaku.







METODE PENELITIAN II
Menganalisan sesuai dengan metode penelitian sebagai berikut :
1.             Studi dan analisa pasar
Bertujuan untuk menganalisa segmentasi, targeting dan posisi grand vitara dipasar otomotif nasional tujuannya untuk mendapatkan kebutuhan pada segmen yang dituju dan penyesuaian desain dengan produk competitor agar bisa bersaing
2.            Studi dan analisa aktifitas
Bertujuan untuk menganalisa aktifitas yang terjadi didalam mobil guna mendapatkan solusi atas kebutuhan akan aktifitas dalam mobil grand vitara
3.            Studi dan analisa kebutuhan
Bertujuan untuk mem-breakdown kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan ini sesuai dengan survey kosioner yang dibagi kepada masyarakat. Nanti akan didapat kebutuhan sesuai tingkat kepentingannya. Yang mendapat prioritas kepentingan tertinggi, itulah yang menjadi focus perancangan kali ini.
4.            Studi dan analisa trend
Bertujuan untuk memetakan trend yang berlaku didunia fashion, produk maupun trend otomotif itu sendiri. Karena perancangan mobil berkatkan erat dengan gaya hidup fashion maupun produk. Hasilnya berupa pattern trend yang kan menjadi patokan dalam perancangan kali ini.
5.            Studi dan analisa proporsi bentuk
Bertujuan untuk mendapatkan branding yang sesuai gunanya untuk mengetahui imej produsen dimata masyarakat
6.            Studi dan analisa komposisi fitur desain
Bertujuan untuk menganalisa warna-warna yang akan diaplikasikan serta dampak yang akan timbul bila diterapkan pada perencangan ini
7.            Studi dan analisa struktur
Membahas mengenai pengaruh sebuah bentuk terhadap struktur karoseri mobil karena erat kaitannya dengan safety penumpang
8.            Studi dan analisa bentuk fitur desain eksterior
Membahas mengenai bentuk fitur desain eksterior dan kaitannya dengan ekspresi mobil yang ingin ditampilkan
9.            Studi dan analisa warna
Membahas trend warna dan pengaruh penggunaan warna terhadap ekspresi mobil yang ingin ditampilkan
10.         Criteria desain
Tahapan akhir dari proses analisa riset yaitu mendapatkan criteria desain yang merupakan hasil dari kesimpulan-kesimpulan dari analisa awal.
























PEMBAHASAN III
1.             ANALISA PASAR
Bagi suatu perusahaan analisa pasar merupakan suatu keharusan jika ingin terus bertahan ditengah pertarungan bisnis yang semakin sengit, karena tanpa analisa pasar yang tepat maka tidak akan ditemukan strategi jitu dalam mencari peluang pasar(market opportunity). Menurut Philip Kotler salah satu pakar marketing kelas dunia, analisa pasar adalah menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk: Segmentasi, targeting dan positioning. Cukup banyak pembahasan mengenai analisa pasar berdasarkan ruang lingkup, jenis produk, manfaat produk, permintaan produk, penawaran produk dll. Namun kita akan lebih memfokuskan pembahasan analisa pasar dalam salah satu bentuknya yaitu harga dan sasaran pengguna.
Untuk menguasai premi harga dalam pasar perusahaan harus menciptakan proposi nilai pelanggan yang menarik. Langkah pertama adalah melakukan riset pelanggan. Berikut ini sejumlah metode riset yang produktif :
1.             Penilaian enjiring internal
2.            Penilaian nilai dalam penggunaan dilapangan
3.            Penentuan nilai kelompok focus
4.            Pertanyaan survey langsung
5.            Analisis gabungan
6.            Tolak ukur
7.            Pendekatan komposisional
8.            Peringkat penting
Dari segi pasar, grand vitara ini masuk kedalam kelas pasar SUV mid segmen, dengan rentang harga diatas 300 juta rupiah. Pengembangan dari sasaran awal grand vitara ini adalah mereka yang berusia 24 sampai 38 tahun. Berdasarkan perkembangan kondisi social kemasyarakatan Indonesia dalam 5 – 10 tahun mendatang. Golongan menengah atas adalah golongan yang potensial untuk sasaran bagi pemasaran produk kendaraan pribadi  dip perkotaan dengan penghasil 4-6 juta rupiah perbulannya.

2.            ANALISA TREND

Desain era 2000 memiliki bentukan desain yang masih merupakan pengembangan dari desain era-90, new classic serta edge body (garis-garis tegas yang biasa tergambar dalam desain dari ford, Hyundai, BMW dan marcedes benz, selain itu juga retro. Mendekati era 2020 diprediksi desain akan beraliran organic serta pengembangan dari edge body serta new classic.
Perkembangan mobil tahun 2000 sampai dengan sekarang mengalami perkembangan luar biasa banyak hal yang menjadi inspirasi dalam mendesain. Satu budaya disuatu tempat dapat diambil nilai filosofinya dan diterapkan secara global.

3.            STUDI PROPORSI

Dengan menggunakan metode golden section dapat dilakukan pendekatan untuk menyelesaikan masalah proporsi dalam merancang kendaraan agar dicapai proporsi yang sesuai dan dapat memberikan nilai estetik pada kendaraan. Untuk menyelesaikan perbandingan panjang dan tinggi kendaraan dan metode golden section dapat digunakan untuk mendapatkan proporsi yang sesuai.
Untuk jenis compact SUV, panjang total kendaraan adalah kira-kira 6 kali diameter roda. Idealnya 6 kali diameter mobil, bisa kurang ataupun lebih namun tidak akan berselisih jauh tetapi jika lebih dari 6,5 kali diameter roda maka proporsinya nisa terlihat terlalu panjang.

4.            ANALISA ERGONOMIC

Analisa ergonomi digunakan untuk menjadi panduan operasional kendaraan, seperti akses keluar dan masuk penumpang, akses keluar masuk barang, posisi duduk penumpang dan pengumudi, ataupu standar posisi duduk kerja menyetir.
a.            Antropometri terhadap pengguna pada perancangan ini berguna untuk melihat dimensi benda dibandingkan dengan user atau manusia pengguna itu sendiri. Antropometri dasar disesuaikan dengan dengan ukuran tubuh masyarakat Indonesia dimana sebagian besar user nya adalah pria dan wanita dewasa.


b.            Antropometri  pengemudi, Pengemudi dalam sebuah perancangan kendaraan mendapat perhatian lebih, karena pengemudi ialah user yang paling sering bersentuhan dengan segala yang ada di kendaraan tersebut. Kenyamanan adalah point penting yang harus diperhatikan. Unsur - unsur kenyamanan tersebutb ditopang pada beberapa dudukan serta ukurannya, seperti berikut:
1.     Sudut kemiringan adalah 16 drajat
2.    Posisi lengan saat memegang setir kemudi membentuk sudut 60 drajat dari titik pusat lengan atas
3.    Posisi kaki membentuk sudut 110-120 drajat (A) dari garis horizontal
4.    Sudut kemiringan kaki pada pedal tanpa gas adalah 62 drajat sedangkan kaki pada pedal gas penuh 52 drajat.

              


c.            Analisa ergonomi visual, selain ergonomi anthropometri juga ada ergonomi yang menyangkut visual dan warna. Warna-warna yang mecolok bisa memberi rasa tidak nyaman pada mata namun dengan penggunaan yang tepat warna yang mencolok juga dapat memberikan keuntungan tertentu. Misalnya pada angka-angka speedometer, tachometer dan penunjuk keterangan lain pada mobil biasanya menggunakan warna terang di dengan background gelap, tujuannya tentu saja agar lebih mudah di baca.
Namun jika warna-warna mencolok digunakan secara domianan pada interior maka akan memberik kesan atau nuansa yang panas pada kabin mobil, biasanya warnawarna  yang memberi nuansa panas ini banyak digunakan pada beberapa mobil sport. Sedangkan mobil-mobil lux lainnya sering menggunakan warna-warna hangat untuk member nuansa yang lebih nyaman pada penggunanya. Berikut adalah dampak penggunaan warna terhadap nuansa yang akan ditimbulkan
Psikologi warna


Kesimpulan : Untuk mobil SUV penggunaan warna yang paling aman adalah warna-warna hangat yang cenderung gelap, seperti hitam, coklat. Warna krem sekalipun memberi kesan hangat namun warna krem yang terang sebaiknya dihindari karena memberikan kesan yang terlalu lunak, terlalu mencolok, dan seolah memberi kesan manja. Sehingga lebih cocok digunakan jika ingin menampilkan kesan yang nyaman dan memanjakan penumpangnya.








KESIMPULAN IV

Beberapa poin - poin yang bisa dirangkum menjadi sebuah kesimpulan dalam perancangan ini antara lain :

1.             Konsumen mempunyai beragam tingkat loyalitas terhadap merek, took dan perusahaan tertentu. Oliver mendefenisikan loyalitas sebagai komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai dimasa depan meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Proposisi nilai terdiri dari seluruh kelompok manfaat yang dijanjikan perusahaan untuk dihantarkan. Kebutuhan akan desain mobil yang stylish dan mengikuti trend yang berlaku dimasyarakat adalah mutlak jika ingin dilihat oleh calon konsumen. Dengan desain yang sudah diperbaiki dan memenuhi kaidah desain mobil pada umumnya serta background harga yang bersaing tetapi dengan desain tidak kalah dengan competitor.
2.            Kepuasan pembeli merupakan kinerja yang dipersepsikan produk dan ekspektasi pembeli. Dengan mengenali bahwa kepuasan yang tinggi menimbulkan loyalitas pelanggan yang tinggi, kini pelanggan banyak membidik  TCS kepuasan total pelanggan. Untuk perusahaan semacam itu kepuasan pelanggan menjadi tujuan sekaligus sarana pemasaran.
3.            Desain eksterior sudah bisa dikatakan menjawab apa yang menjadi rumusan masalah didepan. Yang pertama yaitu bagaimana mendesain New Suzuki Grand Vitara dengan proporsi yang lebih menarik namun tetap membawa karakter dari generasi terdahulu yang sesuai dengan pasar Indonesia serta memenuhi aspek desain dan styling yang sesuai dengan selera pasar Indonesia.










DAFTAR PUSTAKA

 [1]     Kotler, Philip ( 2008 ) Manajemen Pemasaran, Buku 1 dan 2, ERLANGGA,    
          Jakarta.
[2]     Aditya Parathama (2004) Tugas Akhir Desain Produk ITS, Surabaya
[3]     Nurmianto, Eko ( 2004 ) Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna
Widya, Surabaya.
[4]     Panero, Julius. & Martin Zelnik ( 2003 ) Dimensi Manusia Ruang dan Interior,
Erlangga, Jakarta.

1 komentar:

  1. Pesan isi blognya sangat baik mbak

    tapi aku kewalahan membacanya. soalnya antara tulisan dan latar mirip banget warnanya.

    kalo pengunjung blog.y disayag, mohon latarnya putih adja. hehehe, gak bermaksud menggurui tapi sayang lho kalo pesan-peran kamu yang super baik ini membuat orang kesulitan untuk membacanya.

    sekali lagi maaf yah mbak yang baik hati.

    BalasHapus