Minggu, 06 Januari 2013

STRUKTUR MODAL DAN LAVERAGE



STRUKTUR MODAL DAN LAVERANGE
A.     ANALISIS STRUKTUR MODAL
Struktur modal optimal sebuah perusahaan adalah kombinasi utang dan ekuitas yang akan memaksimalkan harga saham. Disetiap waktu, manajemen akan memiliki satu struktur modal sasaran yang spesifik dalam pikirannya yang diasumsikan sebagai sasaran yang optimal, meskipun hal ini dapat berubah dari waktu-kewaktu.
Empat factor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal
a.         Risiko bisnis
b.         Posisi perpajakan
c.         Fleksibilitas keuangan
d.         Konservatisme atau keagresifan manajemen
Resiko bisnis dan keuangan
Ada dua dimensi baru dalam resiko
a.         Risiko bisnis atau seberapa beresiko saham perusahaan jika perusahaan tidak mempergunakan utang
b.         Risiko keuangan, yang merupakan tambahan risiko yang dikenakan pada pemegang saham biasa sebagai akibat dari keputusan perusahaan untuk memperoleh utang

1.      RESIKO BISNIS
Resiko bisnis (risk) adalah suatu fungsi dari ketidakpastian yang inheren didalam proyeksi pengembalian atas modal yang diinvestasikan (return on invested capital-ROIC)

Jika sebuah perusahaan tidak memiliki utang, maka pembayaran bunganya akan nol, modalnya sama dengan ekuitas dan nilai ROC-nya akan sama dengan ROE


Jika, risiko bisnis perusahaan yang bebas pengungkitan (laverange-free) dapat diukur oleh deviasi standar nilai ROE-nya,

Factor-faktor yang dapat mempengarhi risiko
1.         Variabilitas permintaan
Semakin stabil permintaan akan produk sebuah perusahaan, jika hal-hal lain dianggap kostan maka semakin rendah risiko bisnisnya.
2.        Variabilitas harga jual
Perusahaan yang produk-produknya dijual dipasar yang sangat tidak stabil, maka semakin timggi risiko bisnisnya dibandingkan perusahaan sama yang harga produknya lebih stabil
3.        Variabilitas biaya input
Perusahaan yang biaya inputnya yang sangat tidak stabil akan memiliki risiko lebih tinggi
4.        Kemampuan menyesuaikan harga output untuk perubahan-perubahan pada biaya input. Semakin besar kemampuan melakukan penyesuaian harga output untuk mencerminkan kondisi biaya, semakin rendah tingkat risiko bisnisnya
5.        Kemampuan untuk mengembangkan produk baru pada waktu yang tepat dan efektif dalam hal biaya. Perusahaan dibanding industry yang menggunakan teknologi tinggi seperti obat-obatan dan kompuetr tergantung arus konstan produk baru
6.        Ekposur risiko asing
7.        Perusahaan yang menghasilkan sebagian besar labanya dari operasi luar negeri dapat terkena penurunan laba akibat fluktuasi nilai tukar
8.        Komposisi biaya tetap: laverange operasi, jika perusahaan mempunyai sebagian besar biayanya merupakan biaya tetap, maka semakin tinggi risiko bisnisnya.





LAVERANGE OPERASI
Tingkat laverange operasi yang tinggi, jika hal lain dianggap konstan (cateris paribus) berarti perubahan penjualan dalam jumlah yang relative kecil akan mengakibatkan terjadinya perubahan besar dalam ROE



                                                Plan A              Plan B
Price                                            $ 2.00                         $ 2.00
Variabel cost                              $ 1.50                         $ 60.000
Assets                                         $ 20.000                    $ 200.000
Tex rate                                      40 %                           40%

    
KETERANGAN :
·               Plan A, biaya tetap relative kecil, $ 20.000 dan tidak memiliki biaya peralatan otomatis sehingga beban depresiasi, pemeliharaan, pajak property, sdb akan rendah
·               Plan B, biaya tetap lebih tinggi $ 60.000 dan menggunakan peralatan otomatis
·               Titik impas plan B pada 60.000 unit sedangkan untuk pal A 40.000 unit
TITIK IMPAS OPERASI
Titik impas operasi (operating breakeven) terjadi ketika ROE = 0 atau ketika laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) = 0
Keterangan :
P          = harga jual per unit
Q         = volume penjualan
V          = biaya variable per unit
F          = total biaya tetap
 
EBIT = PQ – VQ = 0
BEP dalam unit
 
BEP dalam rupiah
2.      RESIKO KEUANGAN
Resiko keuangan (financial risk) adalah tambahan resiko yang dibebankan kepada para pemegang saham biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang


Rumus EPS

Keterangan :
Laverange yang tinggi akan meningkatkan laba per lembar saham (EPS) yang diharapkan tetapi juga meningkatkan risiko

PERSAMAAN HAMADA
Robert Hamada mengembangkan persamaan berikut untuk menjelaskan pengaruh laverange keuangan terhadap beta :
bL = bU {1 + (1 – T) (D/E)}

STRUKTUR MODAL YANG OPTIMAL
Struktur modal yang optimal adalah struktur yang memaksimalkan harga dari saham perusahaan dan hal ini biasanya meminta rasio utang yang lebih rendah dari pada rasio yang memaksimalkan EPS yang diharapkan.

                                                                                                                                                                WACC  Terendah
DEGRE OF OPERATING LEVEREGE
Degree of operating leverage (DOL)
Mengukur berapa persen EBIT berubah jika penjualan berubah 1 %


                                                                                                                                                            
Keterangan :
Q              = Volume penjualan
P               = Harga jua; per unit
V               = Biaya variable per unit
F               = Total biaya tetap
S               = Total penjualan dalam rupiah
TVC          = Total biaya variable



DEGRE OF FINANCIAL LEVERAGE
Degree of financial leverage (DFL)
Mengukur kepekaan EPS terhadap perubahan EBIT perusahaan


Keterangan :
Q              = Volume penjualan
P               = Harga jua; per unit
V               = Biaya variable per unit
F               = Total biaya tetap
C               = Biaya bunga

DEGRE OF COMBINED LAVERAGE
Degree of combined laverage (DCL)
Menunjukkan kepekaan EPS terhadap perubahan penjualan


Keterangan :
Q              = Volume penjualan
P               = Harga jua; per unit
V               = Biaya variable per unit
F               = Total biaya tetap
C               = Biaya bunga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar